Review: Shaun the Sheep Movie (2015)


shaun-the-sheep-movie-posterKarakter Shaun the Sheep pertama kali diperkenalkan oleh rumah produksi animasi asal Inggris, Aardman Animations, lewat film pendek berjudul A Close Shave (1995) yang kemudian berhasil memenangkan Best Animated Short di ajang The 68th Annual Academy Awards. Karakter domba lucu tersebut ternyata cukup berhasil mencuri perhatian banyak penikmat film dunia sehingga jaringan televisi British Broadcasting Corporation memutuskan untuk memberikannya sebuah serial televisi berjudul sama yang mulai diproduksi dan ditayangkan semenjak tahun 2007 hingga sekarang. Serial tersebut secara perlahan mampu meraih popularitas yang tinggi tidak hanya di Inggris namun di 180 negara lain yang turut menayangkannya. Tidak mengherankan jika kemudian Aardman Animations melirik Shaun the Sheep untuk diadaptasi menjadi film layar lebar terbaru mereka.

Dengan naskah yang ditulis sekaligus disutradarai oleh duo Richard Starzak dan Mark Burton, Shaun the Sheep Movie mengisahkan tentang Shaun (Justin Fletcher) yang merasa bosan dengan rutinitas harian di peternakan kemudian mengajak teman-temannya untuk berliburan. Sial, ketika ia dan kawanannya berniat untuk mengelabui sang pemilik dan anjing penjaga peternakan, Blitzer (John Sparkes), rencana tersebut justru berubah menjadi bencana. Sang pemilik peternakan terlibat dalam sebuah kecelakaan di wilayah perkotaan yang kemudian menyebabkan dirinya menderita amnesia. Tentu saja, Shaun, Blitzer dan kawanan domba lainnya kini harus bekerjasama untuk menemukan serta mengembalikan kembali ingatan sang pemilik peternakan.

Tidak seperti kebanyakan film animasi yang dirilis belakangan, Starzak dan Burton mengemas jalan cerita Shaun the Sheep Movie tanpa adanya kehadiran deretan dialog yang terjalin antara para karakternya. Meskipun begitu, untuk menutupi ketiadaan dialog, Starzak dan Burton mampu menghadirkan Shaun the Sheep Movie dengan jalinan cerita yang sangat menarik. Meskipun sederhana, konflik yang disajikan dalam film animasi ini tertata dengan baik. Tidak lupa, Starzak dan Burton juga menyelimuti kisahnya dengan deretan guyonan khas Shaun the Sheep yang akan sangat mampu menghibur para penonton muda. Kedua sutradara juga tidak begitu saja melupakan para penonton dewasa. Jalan cerita Shaun the Sheep Movie diisi dengan berbagai referensi pop culture kental – seperti referensi pada dua film popular, Taxi Driver (1976) dan The Silence of the Lambs (1991) – yang tentunya memberikan poin tambahan pada kemasa cerita film ini.

Tidak hanya dari segi cerita. Karakter-karakter dalam Shaun the Sheep Movie juga berhasil digarap dengan baik. Bahkan karakter-karakter minor seperti karakter antagonis atau karakter tiga babi yang mengganggu kehidupan karakter Shaun dan teman-temannya mampu diberikan momen penceritaan yang akan membuat kehadiran mereka bergitu berkesan. Layaknya karya-karya Aardman Animations lainnya, Shaun the Sheep Movie juga dihadirkan dalam teknik animasi stop-motion. Para kreator animasi film ini berhasil menyajikan teknik animasi stop-motion tersebut dengan sangat mempesona – menangkap atmosfer pedesaan Inggris yang sangat kental sekaligus menyajikannya sebagai sebuah animasi yang berkesan sederhana sekaligus personal bagi para penonton film ini. [B-]

Shaun the Sheep Movie (2015)

Directed by Richard Starzak, Mark Burton Produced by Paul Kewley, Julia Lockhart Written by Richard Starzak, Mark Burton (screenplay), Mark Burton (story), Nick Park (animated television series, Shaun the SheepStarring Justin Fletcher, John Sparkes, Omid Djalili, Kate Harbour, Richard Webber, Tim Hands, Simon Greenall, Emma Tate, Henry Burton, Dhimant Vyas, Sophie Laughton, Nia Medi James, Andy Nyman, Jack Paulson, Nick Park Music by Ilan Eshkeri Cinematography Charles Copping, Dave Alex Riddett Edited by Shelia Dunn, Christopher Hink Production company Aardman Animations Running time 85 minutes Country United Kingdom Language English

4 thoughts on “Review: Shaun the Sheep Movie (2015)”

Leave a Reply