Review: Fast & Furious 6 (2013)


Terakhir kali penonton menyaksikan petualangan duo karakter Dominic Toretto dan Brian O’Conner dalam Fast Five (2011), keduanya, bersama dengan segerombolan rekan-rekannya, sedang berada di Rio de Janeiro, Brazil dan sedang berada di bawah pengejaran seorang agen rahasia bernama Luke Hobbs (Dwayne Johnson), akibat kejahatan pencurian mobil-mobil mewah yang mereka lakukan. Terdengar seperti… errrOcean’s Eleven (2001)? Well… jika Fast Five adalah Ocean’s Eleven dari franchise The Fast and the Furious, maka Fast and Furious 6, atau yang juga dikenal dengan judul Furious 6, adalah Ocean’s Twelve (2004) dengan menggunakan lini penceritaan yang sama dimana karakter Hobbs kini berbalik kepada pasangan Dominic Toretto dan Brian O’Conner untuk membantunya dalam menyelesaikan sebuah kejahatan. Yep. Hollywood is definitely in the danger of running out their original ideas.

AnywayFast and Furious 6 memulai kisahnya dengan menceritakan mengenai bagaimana kehidupan keseharian para karakter di franchise ini setelah apa yang terjadi di seri sebelumnya. Mereka kini sama sekali telah meninggalkan dunia kriminal: Dominic tinggal bersama kekasihnya, Elena (Elsa Pataky); Brian tinggal bersama Mia (Jordana Brewster) dan anak mereka, Jack; Gisele (Gal Gadot) pindah ke Hong Kong dan hidup bersama Han (Sung Kang) serta Roman Pearce (Tyrese Gibson) dan Tej Parker (Chris Bridges) kini hidup dalam kemewahan. Ketenangan hidup mereka mulai berubah ketika agen rahasia, Luke Hobbs, bersama dengan rekan kerjanya, Riley (Gina Carano), datang menemui Dominic dan meminta bantuan dirinya dan rekan-rekannya untuk menangkap seorang penjahat bernama Owen Shaw (Luke Evans).

Setelah beberapa lama menjauhi dunia kriminal, Dominic jelas pada awalnya menolak tawaran yang berhadiah uang dalam jumlah besar plus penghapusan status mereka sebagai kriminal yang dicari-cari pemerintah Amerika Serikat. Namun ketika Luke menunjukkan foto mantan kekasih Dominic, Letty Ortiz (Michelle Rodriguez), yang selama ini diduga telah meninggal dunia, Dominic jelas merasa wajib untuk menemukan kembali Letty. Setelah menghubungi rekan-rekannya – dan atas dasar kekeluargaan dalam menyelamatkan Letty lalu setuju untuk bergabung terhadap operasi kejahatan tersebut, Dominic, Brian dan rekan-rekan mereka mulai menyusun rencana untuk mencari dimana keberadaan Owen Shaw dan komplotannya sekaligus menangkap mereka.

Sebagai bagian keenam dari franchise The Fast and the Furious, Fast and Furious 6 menawarkan banyak alur cerita yang terasa begitu familiar kepada para penontonnya. Well… kebanyakan penonton yang memilih untuk menyaksikan film ini juga sepertinya telah paham mengenai apa yang akan mereka dapatkan: adegan kekerasan, adegan kejar-kejaran antara dua pihak yang saling berusaha membunuh satu sama lain, beberapa dialog komedi dan yah… mungkin sebuah adegan yang tidak terlalu esensial yang melibatkan beberapa gadis cantik dalam balutan pakaian minim. Penulis naskah, Chris Morgan – yang telah menulis naskah cerita seri franchise ini semenjak The Fast and the Furious: Tokyo Drift (2006), jelas juga telah tahu apa yang diinginkan penonton. Karenanya, untuk kesenangan semua orang, Morgan sepertinya hanya memberikan sedikit modifikasi pada beberapa bagian cerita dan sama sekali tidak menyentuh banyak bagian penceritaan lainnya.

Pada beberapa bagian, hal tersebut berhasil. Walau membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama – dan panjang – untuk menghadirkan adegan aksi final di film ini, namun bagian aksi tersebut harus diakui mampu berada dalam kelas yang lebih baik dari deretan adegan aksi yang pernah hadir di seri-seri sebelumnya franchise ini. Adegan pertarungan antar karakter yang dihadirkan juga mampu tersaji lebih baik, dengan Gina Carano dan Joe Taslim tampil mencuri perhatian dalam adegan utama mereka. Dan setelah lima seri berlalu, para jajaran pengisi departemen akting film ini (akhirnya) mampu terlihat begitu nyaman dalam menghidupkan karakter mereka. Well… Vin Diesel tetaplah seorang Vin Diesel. Hal yang sama juga berlaku bagi Paul Walker dan dialog-dialog konyol di film ini. Namun secara keseluruhan, jajaran departemen akting film ini berhasil hadir dalam kapasitas yang tidak mengecewakan.

The bad part? Hampir semua hal kecuali bagian-bagian yang telah disebutkan diatas. Dan dengan durasi sepanjang 130 menit, Fast and Furious 6 memiliki banyak bagian yang terasa kurang tergali dengan baik. Setelah berhasil menyegarkan franchise ini di seri sebelumnya, Justin Lin terkesan seperti kehilangan visi yang kuat untuk mengarahkan lanjutan keberhasilan tersebut. Pada kebanyakan bagian, Fast and Furious 6 terasa begitu datar. Komedi yang dihadirkan tidak sekuat seri sebelumnya. Perubahan karakterisasi Luke Hobbs – yang kini menjadi sekutu dan hadir dalam porsi cerita yang lebih minim – dan Roman Pearce – yang kini secara mengesalkan selalu hadir dalam berbagai tindakan dan dialog bodoh yang sama sekali tidak lucu, juga memberikan andil yang kuat mengapa seri ini terasa kurang menggigit. Dan yang paling utama, karakter antagonis utama, Owen Shaw, juga gagal tampil sekuat deretan lawannya. Karakter Owen Shaw bahkan seringkali tersingkir daya tariknya dengan karakter Jah yang sebenarnya memiliki porsi penceritaan dan dialog yang minim. Jangan salah. Luke Evans mampu menghidupkan karakter tersebut dengan cukup baik. Namun penggambaran karakter yang begitu dangkal hampir membuat Evans sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa untuk lebih menghidupkan karakter yang ia perankan.

Dan, sekali lagi, bagaimana cara Anda memandang franchise ini, sepertinya akan sangat berpengaruh dengan cara pandang Anda terhadap kualitas keseluruhan Fast and Furious 6. Dengan durasi yang mencapai 130 menit, banyak bagian penceritaan film ini terasa begitu bertele-tele. Banyak karakter yang mengalami pengecilan porsi penceritaan – serta karakter antagonis utama yang tidak begitu tergali dengan baik kehadirannya – juga seringkali membuat perjalanan menikmati film ini menjadi kurang begitu mengesankan. Franchise The Fast and the Furious jelas pernah menghadirkan kualitas penceritaan yang lebih buruk. Namun jika dibandingkan dengan Fast Five yang terasa begitu segar dalam mengolah formula ceritanya yang telah begitu familiar, maka Fast and Furious 6 jelas akan terasa sebagai sebuah pencapaian yang kurang maksimal.

popcornpopcornpopcorn popcorn2popcorn2

Fast and Furious 6 (Universal Pictures/Etalon Film/Original Film, 2013)
Fast and Furious 6 (Universal Pictures/Etalon Film/Original Film, 2013)

Fast and Furious 6 (2013)

Directed by Justin Lin Produced by Neal H. Moritz, Vin Diesel, Clayton Townsend Written by Chris Morgan (screenplay), Gary Scott Thompson (characters) Starring Vin Diesel, Paul Walker, Dwayne Johnson, Michelle Rodriguez, Jordana Brewster, Tyrese Gibson, Chris Bridges, Sung Kang, Luke Evans, Gina Carano, John Ortiz, Gal Gadot, Joe Taslim, Clara Paget, Elsa Pataky, Kim Kold, Rita Ora, Shea Whigham, Jason Statham Music by Lucas Vidal Cinematography Stephen F. Windon Editing by Kelly Matsumoto, Greg D’Auria, Christian Wagner Studio Universal Pictures/Etalon Film/Original Film Running time 130 minutes Country United States Language English

13 thoughts on “Review: Fast & Furious 6 (2013)”

  1. Tidak bahas Joe Taslim performance? Ini doang alesan nonton ha ha. Not bad, the dude is steals the show every time he appears.

  2. Sebenarnya saya tidak terlalu mengikut franchise Fast & Furious… menurut saya franchise ini terlalu berotot. Saya nonton hanya untuk mendukung anak bangsa, Joe Taslim, yang penampilannya, surprisingly, mendapatkan porsi lebih banyak dari minion penjahat lainnya. He got his own fight and line in Bahasa Indonesia! How cool is that!!
    Terlepas dari itu, Fast & Furious sangat menghibur dengan adegan aksinya yang menggila (jika tidak mau dibilang tidak logis). Tank, jet, fast cars!! Untuk menikmatinya, cukup jangan berpikir sampai akhir film… hehehe… =p

  3. Mirip Ocean eleven dan Ocean Twelve?! Anda jeli sekali dalam memperhatikan detil. Itulah mengapa saya lebih senang membaca review dr situs ini drpada situs2 review lainnya.
    So tell me what’s your favorite movie so far since Summer last year until now?

    1. Gak serupa secara keseluruhan. Hanya saja ketika menonton kemaren jadi keingat dengan nada penceritaan ‘Ocean’s Twelve’ yang juga hampir serupa. Eh… maksudnya film favorit selama satu tahun belakangan yah? Tahun lalu film favorit saya tuh ‘Argo’ dan ‘Life of Pi’ sih. Musim panas tahun ini — atau bahkan tahun ini — belum memberikan film yang mengesankan. Bagus. Tapi belum ada yang benar-benar jadi favorit secara pribadi.

  4. saya kira joe taslim ada diposter eh ternyata tidak . jadi agak khawatir kalau perannya cuma sekedar numpang lewat 😀

    1. ini juga sempat jadi “kekhawatiran” saya
      jangan2 cuma numpang lewat nih…karena di thriller nya gak ada

      but….nongol ada awal-akhir
      BANGGA….!!!

      1. Trailer mungkin bukan thriller . Tp kurang memuaskan, dialognya pun minim bgt . Klo mnurut gw ibarat burungnya si master limbad, cuma ngikut2 doang -_-

  5. haha bangga nih buat joe taslim..
    gaya dia berkelahi kerenn bangetzz…
    lumayan banyakk adegan yang menampilkan joe taslim
    good job joe taslim

  6. Pas mau muter jga nyari2 nama or wajah joe taslim di dvd cover,n disappointed krn gk ada.bhkan di tlsan nama2 pemain yg blakang bwah jga gk ada.huwaaa..tp trnyata ckup bnyk jga scene joe hehe.proud of him

Leave a Reply