Review: Hitchcock (2012)


hitchcock-header

Walaupun menggunakan nama Hitchcock sebagai judul film, Hitchcock sayangnya bukanlah sebuah sarana yang tepat untuk mereka yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai kehidupan pribadi sutradara yang dijuluki sebagai The Master of Suspense tersebut. Diangkat dari buku berjudul Alfred Hitchcock and the Making of Psycho (1990) karya Stephen Robello, Hitchcock adalah sebuah film drama komedi yang menggali mengenai kehidupan sutradara Alfred Hitchcock selama proses pembuatan film tersukses di sepanjang karirnya, Psycho (1960). Pun begitu, lewat penyutradaraan Sacha Gervasi (Anvil!: The Story of Anvil, 2008) yang apik, Hitchcock akan menjadi sebuah undangan yang sangat menarik untuk melihat langsung bagaimana proses pembuatan Psycho dan bagaimana film tersebut mempengaruhi kehidupan pernikahan Hitchcock dan istrinya, Alma Reville.

Jalan cerita Hitchcock dibuka dengan kebingungan Alfred Hitchcock (Anthony Hopkins) dalam menemukan materi cerita yang akan ia arahkan sebagai filmnya setelah merilis North by Northwest (1959). Hitchcock menginginkan sebuah cerita yang menegangkan namun jauh berbeda dengan film-film yang telah ia arahkan sebelumnya. Well… kebingungan Hitchcock akhirnya berakhir setelah ia membaca novel berjudul Psycho (1959) karya Robert Bloch yang jalan ceritanya terinspirasi dari kisah nyata tentang seorang pria yang membunuh beberapa wanita untuk kemudian menguliti serta memutilasi tubuh para korbannya. Hitchcock akhirnya memutuskan bahwa ia akan mengadaptasi Psycho sebagai film layar lebar berikutnya.

Keputusan itu sendiri mendapatkan pertanyaan dan keraguan dari banyak pihak – yang didasarkan pada material cerita yang terlalu sadis, termasuk dari istri Hitchcock sendiri, Alma Reville (Helen Mirren). Pun begitu, melihat tekad Hitchcock yang begitu besar dalam mengadaptasi Psycho, Alma akhirnya memberikan persetujuan dan dukungannya, termasuk dengan mengizinkan Hitchcock untuk menggadaikan rumah mereka ketika Paramount Pictures menolak untuk mendanai proses pembuatan film tersebut. Secara perlahan – setelah memilih Joseph Stefano (Ralph Macchio) untuk menulis naskah filmnya serta Janet Leigh (Scarlett Johansson), Vera Miles (Jessica Biel) dan Anthony Perkins (James D’Arcy) untuk mengisi departemen akting filmnya, proses pembuatan Psycho pun dimulai… yang sekaligus memulai berbagai intrik yang mewarnai kehidupan pernikahan antara Hitchcock dan Alma.

Hitchcock sayangnya dimulai dengan nada penceritaan yang kurang menarik. Plot yang menceritakan mengenai bagaimana keseharian pernikahan Alfred Hitchcock dan Alma Reville, bagaimana Hitchcock mengenal Psycho serta usahanya dalam mendapatkan dana untuk mewujudkan proyek tersebut dihadirkan dengan ritme cerita yang cenderung datar. Namun, jangan biarkan 30 menit awal cerita film ini lantas menghentikan Anda dalam menikmati Hitchcock. Ketika jalan cerita Hitchcock mulai menggambarkan bagaimana suasana pembuatan Psycho serta menghadirkan berbagai konflik yang terdapat dalam pernikahan maupun kepribadian Hitchcock, pada momen itulah film ini berhasil mendapatkan energi penceritaannya yang terasa begitu kuat.

Kuatnya penceritaan pada Hitchcock mampu hadir atas kemampuan penulis naskah John McLaughlin (Black Swan, 2010) dalam menyajikan setiap momen dalam proses pembuatan Psycho dengan begitu menarik. McLaughlin juga secara perlahan mampu membuka berbagai kepribadian karakter-karakternya dengan baik melalui narasi yang berhasil mengalir dengan begitu lancar. Pemberian porsi cerita yang sama kuat terhadap setiap karakter yang hadir dalam jalan cerita Hitchcock yang membuat film ini mampu tampil menghibur dan bahkan mampu memberikan momen-momen emosional kepada penontonnya. Penonton diberi kesempatan untuk mengenal sisi lain dari Alfred Hitchcock, obsesinya terhadap setiap aktrisnya yang berambut pirang, hubungannya dengan sang istri, Alma Reville, yang selalu membantunya dalam setiap film yang ia produksi hingga sekelumit kisah mengenai bintang-bintang Hollywood di masa itu seperti Janet Leigh, Vera Miles maupun Anthony Perkins yang dikemas secara lugas.

Namun tidak seluruh bagian penceritaan dalam Hitchcock mampu dihadirkan dengan kuat. Beberapa kisah pendukung seperti kisah mengenai bayangan pembunuh Ed Gein (Michael Wincott) yang selalu menghantui Hitchcock ataupun kisah hubungan antara Alma Reville dengan Whitfield Cook (Danny Huston) tidak terlalu mampu untuk digali dengan baik, khususnya mengenai bayang-bayang Ed Gein kepada Hitchcock. Kehadiran plot pendukung tersebut memang seringkali memperlambat ritme penceritaan Hitchcock. Pun begitu, hambatan tersebut untungnya tidak pernah terasa sebagai sebuah halangan besar untuk menjadikan film ini sebagai sebuah sajian hiburan yang berkualitas.

Dipimpin oleh Anthony Hopkins dan Helen Mirren, jajaran pengisi departemen akting Hitchcock berhasil tampil meyakinkan dalam menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan. Walaupun Hopkins mendapatkan persamaan fisiknya dengan Alfred Hitchcock melalui perantaraan tata rias, namun Hopkins berhasil membawakan sikap dan karakterisasi Alfred Hitchcock dengan sangat baik. Chemistry yang ia jalin bersama Mirren – yang, seperti biasa, juga tampil tanpa cela – serta deretan aktris pendukung seperti Scarlett Johansson, Jessica Biel dan Toni Colette hadir begitu kuat dan sangat meyakinkan. Penampilan lain seperti dari James D’Arcy, Danny Huston dan Michael Stuhlbarg juga semakin memperkuat kualitas departemen akting film ini.

Walau harus diakui bahwa Hitchcock bukanlah sebuah film yang istimewa dalam materi penceritaannya, namun tidak dapat disangkal bahwa Sacha Gervasi mampu merangkai jalinan kisah proses di balik layar pembuatan film Psycho sekaligus sekelumit cerita mengenai kehidupan Alfred Hitchcock dan orang-orang yang berada di sekitarnya dengan baik. Anthony Hopkins dan Helen Mirren memberikan penampilan yang jelas hadir sama sekali tanpa cela serta mampu mendapatkan dukungan penampilan akting yang juga sama berkualitasnya dari para jajaran pemeran pendukung lainnya. Ditambah dengan kehadiran tata produksi yang apik, Hitchcock adalah sebuah presentasi drama komedi yang sangat menyenangkan.

popcornpopcornpopcorn popcorn3 popcorn2

Hitchcock (Fox Searchlight Pictures/Cold Spring Pictures/The Montecito Picture Company, 2012)
Hitchcock (Fox Searchlight Pictures/Cold Spring Pictures/The Montecito Picture Company, 2012)

Hitchcock (2012)

Directed by Sacha Gervasi Produced by Alan Barnette, Joe Medjuck, Tom Pollock, Ivan Reitman, Tom Thayer Written by John J. McLaughlin (screenplay), Stephen Robello (book, Alfred Hitchcock and the Making of Psycho) Starring Anthony Hopkins, Helen Mirren, Scarlett Johansson, Toni Collette, Danny Huston, Jessica Biel, James D’Arcy, Michael Stuhlbarg, Ralph Macchio, Kurtwood Smith, Michael Wincott, Richard Portnow, Wallace Langham, Richard Chassler, Josh Yeo, Paul Schackman Music by Danny Elfman Cinematography Jeff Cronenweth Editing by Pamela Martin Studio Fox Searchlight Pictures/Cold Spring Pictures/The Montecito Picture Company Running time 98 minutes Country United States Language English

7 thoughts on “Review: Hitchcock (2012)”

    1. Beberapa film yang saya review di blog berasal dari hasil menonton DVD screener yang dikirimkan oleh Online Film Critcs Society sebagai bahan pertimbangan untuk acara penghargaan tahunan mereka, Mas.

    1. Kalau ‘Anna Karenina’ kabarnya bakalan dirilis Desember ini. Gak tahu sih benar atau enggaknya. Hmmm… yang pertama dari wilayah Asia Pasifik sepertinya.

  1. Kl blh ksh usul gmn seandainy bang Amir jg mereview film berkualitas dr Asia ( HK, Korea, India, Thailand, Jepang, dll ).
    Karena ckp sulit mendapatkan review film Asia yg berbobot.

Leave a Reply