Review: Anna Karenina (2012)


Dikenal dengan kemampuannya dalam mengeksplorasi kisah-kisah period dan costume drama­ yang telah dibuktikannya lewat Pride and Prejudice (2005) serta Atonement (2007), mungkin tidak akan ada banyak orang yang terkejut ketika mendengar Joe Wright memutuskan untuk mengadaptasi Anna Karenina sebagai proyek film yang akan ia produksi berikutnya. Diangkat dari novel legendaris berjudul sama karya penulis asal Rusia, Leo Tolstoy, yang pertama kali dirilis pada tahun 1873, Wright bukanlah orang pertama yang membawa kisah Anna Karenina ke layar lebar. Tercatat, Anna Karenina telah diadaptasi ke dalam bentuk film layar lebar semenjak tahun 1914 dengan nama-nama aktris legendaris seperti Greta Garbo, Vivien Leigh, Jacqueline Bisset, Sophie Marceau hingga Helen McCrory pernah memerankan karakter tersebut. Lalu… apa yang ditawarkan Wright pada adaptasi Anna Karenina yang diproduksinya?

Wright sebenarnya dapat saja mengubah Anna Karenina menjadi Atonement kedua – mengingat beberapa persamaan warna penceritaan yang terdapat pada kedua novel – dalam daftar filmografinya. Tapi Wright justru mengambil resiko dengan mempresentasikan kisah Anna Karenina melalui penceritaan a la teater dan menghadirkan seluruh latar belakang lokasi serta penceritaan (kebanyakan) berada dalam satu ruang panggung. Sebuah langkah yang jelas sangat beresiko mengingat Anna Karenina memiliki struktur cerita dan karakter yang banyak serta begitu kompleks. Pun begitu, walau harus diakui bahwa Wright dapat saja menghadirkan Anna Karenina dengan durasi yang lebih singkat lagi, Wright mampu membuktikan bahwa ia tidak sekedar memiliki visi yang kuat tentang cara mempresentasikan kisah Anna Karenina.

Berlatar belakang lokasi cerita di Rusia, Anna Karenina sendiri bercerita mengenai Anna Karenina (Keira Knightley) yang menikah dan telah memiliki seorang anak dengan seorang politisi sukses asal kota St. Petersburgh, Alexei Karenin (Jude Law). Pernikahan yang terjadi ketika Anna berusia 18 tahun tersebut sebenarnya berjalan sangat lancar… Terlalu lancar sehingga Anna seringkali merasa bahwa ada gelora yang kurang antara pernikahan yang ia jalin dengan suaminya. Well… Anna sepertinya akan segera menemukan gelora cinta yang hilang tersebut ketika dirinya akan mengunjungi kakaknya, Oblonsky (Matthew McFadyen), di kota Moscow.

Dalam perjalanannya ke Moscow dengan menggunakan kereta api, Anna secara tidak sengaja berkenalan dengan Countess Vronskaya (Olivia Williams) yang kemudian juga mengenalkan Anna pada puteranya, Count Vronsky (Aaron Taylor-Johnson). Ketampanan dan daya tarik Count Vronsky ternyata begitu membekas pada ingatan Anna. Tak disangka, Count Vronsky juga ternyata menyimpan perasaan yang sama pada Anna. Walau pada awalnya Anna berusaha dengan sekuat hati melawan hasratnya pada Count Vronsky demi mempertahankan pernikahannya, namun secara perlahan Anna mulai menyerah dan mulai memadu kasih dengan pria tersebut. Awal kisah percintaan yang juga menjadi awal begitu banyak perjuangan emosional dalam kehidupan Anna dan orang-orang yang ada disekitarnya.

Pertama-tama, mari memberikan pujian setinggi-tingginya pada kemampuan Joe Wright untuk mengarahkan tata produksi film ini. Wright memang mengarahkan jalan cerita Anna Karenina layaknya sebuah penampilan drama yang berada di atas panggung teater. Untuk mendukung visi tersebut, Wright berhasil memadukan berbagai kualitas tata produksi yang mengagumkan untuk menghasilkan tatanan audio maupun visual yang sangat memuaskan, mulai dari tata kostum, tata artistik, sinematografi hingga tata musik yang dihadirkan Wright dalam Anna Karenina berada dalam kualitas yang sangat berkelas. Dari segi tata produksi, visi Wright untuk menghadirkan jalan cerita Anna Karenina layaknya sebuah drama panggung berhasil diwujudkan dengan sangat baik.

Sayangnya, di bagian penulisan naskahlah visi tersebut mendapatkan cukup banyak hambatan. Anna Karenina memang merupakan sebuah kisah klasik yang bertutur tentang cinta, pernikahan, perselingkuhan, seks, tatanan sosial hingga permasalahan politik. Sebuah plot penceritaan yang jelas terlihat sangat kompleks. Kerumitan itu bahkan tidak berhenti sampai disitu. Jalan cerita Anna Karenina tidak hanya berkisah mengenai karakter Anna Karenina, Alexei Karenin dan Count Vronsky. Anna Karenina juga menghadirkan kisah cinta pendukung lain yang dihadirkan dengan kekuatan cerita yang setara dengan kisah cinta yang dialami karakter Anna Karenina. Di bagian inilah Anna Karenina seringkali terasa terbata-bata dalam membagi fokus pada jalan penceritaannya secara keseluruhan.

Dengan naskah cerita yang diadaptasi oleh Tom Stoppard (Shakespeare in Love, 1998), kebanyakan bagian jalan cerita Anna Karenina seringkali terasa lebih layak untuk ditinggalkan daripada dihadirkan dan sekedar memperpanjang durasi cerita film. Banyaknya nama maupun karakter yang hadir dalam film ini juga membuat pola penceritaan a la teater yang dihadirkan Wright terkesan menghambat usaha penonton untuk dapat mengenali setiap karakter dan kisahnya dengan lebih mendalam. Walaupun penonton dipastikan masih akan dapat merasakan kelamnya kehidupan karakter Anna Karenina, hasrat cintanya yang membara terhadap Count Vronsky atau manisnya hubungan cinta antara karakter Konstantin Levin (Domhnall Gleeson) dan Kitty (Alicia Vikander), namun naskah cerita Stoppard seperti membuat penonton diharuskan untuk memperhatikan ekstra keras berbagai detil yang ia hadirkan sebelum akhirnya dapat merasakan koneksi emosional tersebut.

Sama seperti tatanan produksi yang dihadirkan dalam film ini, kualitas akting yang dihadirkan jajaran pemeran Anna Karenina juga berada pada kualitas yang begitu memuaskan, khususnya dari sang pemeran utama, Keira Knightley. Merupakan kali ketiga Knightley bekerjasama dengan Wright, Knightley sepertinya telah menemukan kenyamanan yang sangat kuat atas arahan-arahan yang diberikan Wright pada dirinya. Untuk Anna Karenina, Knightley berhasil menghadirkan sesosok karakter yang begitu dingin namun jelas dapat dirasakan bagaimana berbagai hasrat yang terbendung di dalam jiwanya. Knightley mampu menghadirkan karakter Anna Karenina dengan begitu kuat dan emosional dalam setiap menit perjalanan durasi film ini.

Selain Knightley, Jude Law, Matthew McFadyen dan Aaron Taylor-Johnson juga mampu menghadirkan penampilan yang kuat. Dua pemeran muda, Domhnall Gleeson dan Alicia Vikander juga berhasil menghadirkan kisah cinta yang sama menariknya dengan kisah cinta utama dalam jalan cerita Anna Karenina. Keberhasilan penampilan Gleeson dan Vikander jelas hadir karena chemistry kuat yang mampu mereka bentuk setiapkali keduanya berbagai adegan bersama. Walaupun hadir dengan kapasitas yang terbatas, nama-nama seperti Emily Watson, Shirley Henderson, Olivia Williams, Ruth Wilson dan Kelly Macdonald mampu menghadirkan penampilan yang sama menariknya dengan jajaran pemeran utama.

Sejujurnya, Anna Karenina karya Joe Wright adalah sebuah presentasi yang akan membagi pendapat banyak orang tentang film ini. Jalan cerita yang kompleks dengan kehadiran banyak karakter akan semakin sulit untuk dicerna melalui pendekatan teater yang diterapkan Wright pada filmnya. Pun begitu, sulit untuk tidak memberikan kredit lebih pada keberanian Wright dalam menangani Anna Karenina. Kemampuan Wright untuk mengeluarkan penampilan akting terbaik dari setiap jajaran pengisi departemen akting filmnya berpadu dengan baik bersama tata musik arahan Dario Marianelli yang begitu emosional, tata artistik serta kostum yang begitu mengagumkan sampai sinematografi yang begitu memikat karya Seamus McGarvey. Tidak sekuat Pride and Prejudice maupun Atonement, namun Anna Karenina jelas membuktikan bahwa Wright adalah seorang sutradara yang benar-benar jeli sekaligus cerdas dalam menangani setiap material yang akan ia eksekusi.

popcornpopcornpopcorn popcorn3 popcorn2

Anna Karenina (Universal Pictures/Focus Features/Working Title Films, 2012)
Anna Karenina (Universal Pictures/Focus Features/Working Title Films, 2012)

Anna Karenina (2012)

Directed by Joe Wright Produced by Tim Bevan, Paul Webster Written by Tom Stoppard (screenplay), Leo Tolstoy (novel, Anna Karenina) Starring Keira Knightley, Jude Law, Aaron Taylor-Johnson, Kelly Macdonald, Matthew Macfadyen, Domhnall Gleeson, Ruth Wilson, Alicia Vikander, Olivia Williams, Michelle Dockery, Emily Watson, Holliday Grainger, Shirley Henderson, Bill Skarsgård, Cara Delevingne, Oskar McNamara Music by Dario Marianelli Cinematography Seamus McGarvey Editing by Melanie Oliver Studio Universal Pictures/Focus Features/Working Title Films Running time 130 minutes Country United Kingdom Language English

5 thoughts on “Review: Anna Karenina (2012)”

  1. berharap ini bakal ngasih atensi buat Keira di award season, tapi sepertinya gagal deh ya..
    kenapa sih Joe Wright ga bikin dgn konsep biasa aja, ga usah eksperimen2 pake konsep teater segala..-,-
    yah, meskipun maksudnya mungkin baik…

    *tapi tetep bakal ane tonton deh klo ni film keluar ^^

Leave a Reply