Review: The Invention of Lying (2009)


Sebagai seorang komedian, Ricky Gervais sepertinya adalah salah seorang komedian yang selalu berhasil memberikan kesegaran dalam tiap karyanya. Sebut saja serial komedinya, The Office dan Extras, yang tidak hanya banyak dipuji oleh kritikus, tapi juga dicintai oleh banyak penggemarnya. Di tahun 2008 lalu, Gervais membintangi Ghost Town, film pertama yang memasang dirinya sebagai bintang utama. Walau dari sisi komersil kurang berhasil, film tersebut berhasil meraih banyak pujian dari para kritikus film.

Di tahun 2009, Gervais merilis The Invention of Lying, yang tidak hanya ia bintangi, namun juga ia sutradarai bersama dengan sutradara Matthew Robinson. Gervais dan Robinson juga yang menulis naskah cerita untuk film ini.

The Invention of Lying sendiri memiliki sebuah latar belakang tempat di dunia dimana para masyarakatnya selalu mengatakan kejujuran, dan tidak pernah berbohong, sebapit dan seburuk apapun hal yang akan mereka ungkapkan. Mark Bellison (Gervais) adalah seorang penulis naskah yang gagal. Suatu malam, ia melakukan kencan buta dengan Anna McDoogles (Garner), yang selama kencan selalu mengungkapkan kejujurannya dengan mengatakan keburukan fisik Mark. Tidak hanya berhenti disitu, keesokan harinya Mark dipecat dari tempat ia bekerja, dikejar-kejar utang sewa apartemen, hingga terus menerus dihantui oleh saingannya sesama penulis naskah, Brad Kessler (Lowe).

LIAR, LIAR. Ricky Gervais dalam sebuah film komedi yang tidak lucu sama sekali. Mengejutkan, bukan?

Mark, yang selalu bernasib buruk, akhirnya mulai merasakan perubahan nasibnya setelah ia menemukan sebuah cara untuk mengatakan hal yang bukan sebuah kenyataan. Susunan kalimat yang menjadi sebuah kebohongan pertama manusia di saat itu.

Dilihat dari premise yang ditawarkan, serta jajaran pemeran yang ada, The Invention of Lying jelas adalah sebuah film komedi yang sangat menjanjikan. Dan hal tersebut, sejujurnya, dapat dirasakan pada menit-menit awal film ini berlangsung. Adegan-adegan awal film ini menampilkan penampilan Ricky Gervais dan Jennifer Garner yang sangat menghibur dan chemistry yang sangat pas antara mereka berdua.

Namun, entah mengapa lama-kelamaan alur film ini kemudian mengendur dan menjadi sangat membosankan. Kebohongan-kebohongan Mark, yang awalnya mungkin terdengar sangat lucu, lama-kelamaan malah menjadi mengesalkan karena terkesan dipanjang-panjangkan. Akibat lemahnya naskah cerita tersebut, penampilan beberapa pemeran di film ini menjadi sangat, sangat tidak termanfaatkan dengan baik. Bahkan penampilan cameo dari Philip Seymour Hoffman, Edward Norton dan Jason Bateman sama sekali tidak memperbaiki kualitas jalan cerita.

Jadi apa yang salah dengan The Invention of Lying? Well… mungkin jika saja Gervais lebih mempersiapkan alur cerita yang lebih baik, film ini tidak akan semembosankan seperti ini. Atau mungkin ada baiknya jika naskah film ini difilmkan dengan durasi yang lebih singkat. Jauh lebih singkat. Bukan sebuah komedi yang direkomendasikan.

Rating: 3 / 5

The Invention of Lying (Radar Pictures/Media Rights Capital/Warner Bros. Pictures, 2009)

The Invention of Lying (2009)

Directed by Ricky Gervais, Matthew Robinson Produced by Ricky Gervais, Dan Lin, Lynda Obst, Oly Obst Written by Ricky Gervais, Matthew Robinson Narrated by Ricky Gervais Starring Ricky Gervais, Jennifer Garner, , Jonah Hill, Louis C.K., Christopher Guest, Rob Lowe, Tina Fey Music by Tim Atack Cinematography Tim Surhstedt Editing by Chris Gill Studio Radar Pictures, Media Rights Capital Distributed by Warner Bros. Pictures (United States/Canada), Universal Pictures, Focus Features (UK/International) Running time 99 minutes Country United States Language English

5 thoughts on “Review: The Invention of Lying (2009)”

  1. wah pdhl gw lumayan suka loh ghost town, ternyata memang film ini tidak se bagus ghost town yes…. pdhl ada tina fey juga ya, gw suka sama tina fey seh, soal nya joke nya smart dia, maka nya apa jadi nya kl tina di gabung sama rick. kl cerita nya bgs seh mungkin bisa kocak ye

    1. Hihihi… Iyah. Seperti yang saya tulis.
      Premise dan para pemerannya beneran sangat menjanjikan.
      Tapi eksekusinya itu lohhh… But, yahhh… kalau ingin dicoba sih boleh juga.

Leave a Reply