Review: The Box (2009)


Richard Kelly mungkin adalah sebuah “kasus” khusus yang terjadi di Hollywood. Memulai debut penyutradaraan layar lebarnya lewat Donnie Darko, yang dirilis pada 2001, film tersebut diterima oleh kritikus sebagai sebuah debut yang memuaskan. Walau begitu, tetap saja film tersebut gagal mendapatkan perhatian publik, yang diperkirakan karena susahnya tema film yang ingin disampaikan oleh Kelly. Walau begitu, anehnya, secara perlahan, beberapa tahun kemudian, Donnie Darko mulai memperoleh banyak penggemar setia, dan digolongkan sebagai sebuah film cult.

Butuh waktu hingga 2007 ketika Kelly merilis film layar lebar keduanya, Southland Tales. Film yang dibintangi banyak nama populer tersebut masih dianggap membawa tema yang sangat sukar untuk diterima oleh umum. Sayangnya, kali ini film tersebut malah bernasib benar-benar buruk. Kritikus film dunia kurang menyukainya, para penonton dan penggemar Kelly juga sepertinya menjauhi film tersebut.

Di tahun 2009, Richard Kelly kembali merilis film terbarunya, The Box, yang dianggap sebagai film paling komersial yang dibuat oleh Kelly. Membawa genre thriller, naskah film ini sendiri diadaptasi oleh Kelly dari sebuah cerita pendek karya Richard Matheson yang berjudul Button, Button, yang sebelumnya pernah diadaptasi menjadi salah satu episode dari serial TV horror legendaris, The Twilight Zone.

CONSEQUENCES. Jadi... apa pilihan Anda? Deal... or no deal?

Bersetting di tahun 1976, The Box mengisahkan mengenai pasangan suami istri, Norma (Diaz) dan Arthur Lewis (Marsden), serta anak mereka, Walter (Stone), yang akhir-akhir ini merasa bahwa kehidupan mereka seringkali menemui berbagai permasalahan pelik, khususnya di bidang ekonomi. Suatu hari, seorang pria asing, Arlington Steward (Langella), berkunjung ke rumah mereka dengan membawa sebuah kotak. Steward kemudian memberikan sebuah penawaran pada Norma dan Arthur untuk menekan tombol yang ada pada kotak tersebut dengan dua buah konsekuensi, seseorang di suatu tempat di dunia ini akan meninggal dunia dan mereka akan mendapatkan uang tunai sejumlah US$1 juta. Pertentangan moral dan kebutuhan hidup pun terjadi pada diri pasangan ini. Norma, dengan peretujuan Arthur, akhirnya menekan tombol tersebut, memberikan kesempatan pada Steward untuk menghadiahkan mereka uang tunai US$1 juta… serta sederetan mimpi buruk bagi keluarga mereka.

Satu hal yang paling dapat dirasakan oleh penonton ketika menyaksikan The Box adalah setting ’70-an yang telah dirancang oleh Kelly. Tidak hanya dari setting cerita, Kelly juga memasukkan panorama ’70-an melalui sinematografi dan iringan musik yang akan membuat Anda seperti sedang menyaksikan film-film horror pada tahun tersebut.

Dengan memasukkan sedikit unsur sci-fi di dalam jalan cerita, Richard Kelly lagi-lagi sepertinya akan sedikit menyulitkan para penontonnya untuk mengkonsumsi The Box secara keseluruhan. Selain cerita dasar mengenai pilihan konsekuensi hidup yang sedang dihadapi oleh pasangan Lewis, jalan cerita tambahan yang ada sepertinya hadir untuk menambah kerumitan dari kisah utama yang ingin dihadirkan. Hal ini sebenarnya bukanlah sebuah pilihan yang buruk. Namun mungkin penonton akan lebih merasa terhubung dengan nasib kedua karakter utama film ini jika saja Kelly memilih untuk menyampaikannya dengan cara yang lebih sederhana.

Dari departemen akting, The Box juga, sayangnya, tidak menawarkan sesuatu yang istimewa. Selain Frank Langella yang tampil cukup misterius dan menakutkan, dua pemeran utama, Cameron Diaz dan James Marsden, lebih sering terlihat kaku, datar dan kurang meyakinkan pada banyak adegan. Padahal, jalan cerita yang ditawarkan The Box dibuat untuk banyak bergantung pada peranan kedua tokoh utama yang mereka perankan.

Secara keseluruhan, The Box bukanlah sebuah film yang buruk. Seperti layaknya film-film karya Richard Kelly lainnya, The Box juga sepertinya ditujukan hanya untuk sekelompok orang, dan bukan untuk penonton secara umum. Walau begitu, bukan berarti sekelompok orang tersebut dapat dengan mudah untuk merasa bahwa The Box adalah sebuah film yang memuaskan. Menawarkan beberapa adegan yang menegangkan, namun lebih berfokus pada sisi drama, membuat The Box menjadi sebuah film thriller yang sepertinya gagal dalam usahanya untuk membuat para penontonnya merasa ketegangan tersebut.

Rating: 3 / 5

The Box (Radar Pictures/Media Rights Capital/Warner Bros. Pictures, 2009)

The Box (2009)

Directed by Richard Kelly Produced by Richard Kelly, Dan Lin, Sean McKittrick Written by Richard Matheson (short story) Richard Kelly (screenplay) Starring Cameron Diaz, James Marsden, Frank Langella Music by Win Butler, Régine Chassagne, Owen Pallett Cinematography Steven Poster Editing by Sam Bauer Studio Radar Pictures, Media Rights Capital Distributed by Warner Bros. Pictures Running time 116 minutes Country United States Language English

Leave a Reply